Memanfaatkan Limbah Plastik Untuk Kerajinan
https://www.cbfmrembang.com/2014/11/memanfaatkan-limbah-plastik-untuk.html
Produk kerajinan limbah plastik dipamerkan
Pamotan – Menjadi pensiunan dan seorang ibu rumah
tangga tidak menyurutkan semangat dua wanita ini untuk berkreasi. Dari tangan
seorang Sudarmi Budi Utomo atau yang kerap disapa Sudarmi ini, sampah plastik
bisa disulap menjadi bentuk kerajinan cantik dan bernilai jual tinggi. Dalam
geliatnya ini, Sudarmi dibantu oleh salah satu keponakannya, Wiwik Kristianti
yang juga seorang ibu rumah tangga.
Dari tangan-tangan trampil ini, limbah plastik seperti
bungkus kopi bisa dibuat menjadi beberapa bentuk kerajinan seperti tas, dompet,
tempat tissue, hingga tempat botol. Memang menakjubkan, karena kerajinan yang
dibuat dari limbah plastik bekas bungkus kopi ini bisa laku terjual dengan
harga Rp. 25 ribu hingga Rp. 250 ribu rupiah per item.
Sudarmi Budi Utomo sebagai ketua tim penggerak PKK
kelurahan Sidowayah, Rembang saat ditemui di stand pameran yang Ia buka bersama
kelompoknya saat acara deklarasi desa ODF baru-baru ini mengatakan, awal mula
muncul inspirasi untuk membuat kerajinan ini dimuali saat ia melihat tayangan
di televisi yang menyiarkan berita pembuatan tas dari limbah plastik. Karena
penasaran, ia mencari buku tutorial pembuatan tas untuk lebih dapat mempelajari
dan mendalami cara pembuatan kerajinan dari limbah tersebut.
Setelah belajar bersama dengan keponakannya (Wiwik
Kristianti) ia mampu membuat sebuah tas. Dan karena bahan utama adalah limbah
plastik, maka ia berinisiatif untuk bekerjasama dengan ibu-ibu PKK di
kelurahannya. Ia mengajak ibu-ibu PKK untuk mengumpulkan sampah plastik yang
kemudian dikumpulkan dalam bank sampah setiap bulannya, dengan menyertakan
catatan jumlah setoran plastik dari masing-masing kelompok yang sudah dibentuk
sebelumnya karena setiap menyetorkan 100 lembar plastik dihargai Rp.2 ribu.
Dikatakan, usaha yang dimulai dengan mengadakan
pelatihan sejak tahun 2012 ini sudah semakin diminati, terbukti dengan
keikutsertaan ibu-ibu dalam kelompok kerajinan ini. Sejauh ini pihaknya sudah
membentuk dua kelompok, dimana setiap kelompok terdiri dari 10 orang.
Namun demikian, kendala juga masih mereka dapati
terkait permodalan dan pemasaran. Pemasaran hasil kerajinan ini baru sebatas
lingkup wilayahnya saja, belum sampai keluar kota, dan apabila ada kesempatan
pihaknya mengikuti dibeberapa acara pameran lokal seperti Rembang expo .
Selain itu, kendala juga terkait tidak semua bahan
pembuatan kerajinan bisa didapatkan di Rembang. Pihaknya harus sering-sering
pergi ke luar kota untuk mendapatkan bahan tersebut seperti handel, kain dalam
tas, dan sebagainya.
Semangat Sudarmi semakin besar karena menurutnya harus
ada upaya khusus dalam pelestarian lingkungan ex penanganan limbah plastik,
dengan pemanfaatan limbah menjadi kerajinan ini diharapkan limbah plastik dapat
berkurang.(ita )
Reaksi: |
Post a comment