Aktifitas pembuatan garam terhenti
https://www.cbfmrembang.com/2016/07/aktifitas-pembuatan-garam-terhenti.html
Petani garam sedang memantau tambak garam
Kaliori - Petani garam di wilayah
kecamatan Kaliori, hingga pasca lebaran ini, belum mendapatkan penghasilan dari
membuat garam, seperti pada tahun-tahun sebelumnya.
Salah
satu petani garam asal desa Mojowarno- Tisno mengatakan Ia belum bisa melakukan
aktifitas pembuatan garam lantaran masih adanya turun hujan . hingga pasca lebaran kali
ini.
Tisno
mengatakan untuk awal proses pembuatan garam hingga panen garam dilahan seluas
1 hektar membutuhkan waktu sekitar 1 bulan.. Apabila dalam waktu 1 bulan ke depan masih turun hujan
lagi, maka harapan untuk bisa panen garam akan tertunda lagi.
Terpisah,
petani garam asal desa Tambakagung- Haji Ali juga mengaku dengan adanya musim
hujan yang tidak menentu pada bulan ini membuat stok garam yang ada di gudang
penimbunan miliknya makin menipis.
Haji
Ali menerangkan harga garam Kwalitas (KW2) 400 rupiah per kilogramnya.
Sedangkan harga garam KW1 450 rupiah per
kilogramnya.
Berdasarkan
pantauan reporter CBFM beberapa lahan tambak garam di desa Tambakagung, Purworejo,
Tasikharjo belum ada aktifitas penyiapan lahan pembuatan garam. Karena masih
digunakan untuk budidaya udang atau budidaya ikan bahkan ada yang dibiarkan kosong.(dari
Kaliori Masudi melaporkan)
Reaksi: |
Post a comment