Cegah Kepunahan Perlu Upaya Keras Pelestarian
https://www.cbfmrembang.com/2016/07/cegah-kepunahan-perlu-upaya-keras.html
Seni tradisional wayang bengkong khas lasem terancam punah tanpa ada upaya keras pelestarian
Lasem-Bermacam seni tradisional atau
adat ciri khas Lasem yang berjaya puluhan tahun silam ditengarai mendekati
kepunahan. Dibutuhkan kepedulian semua pihak ikut melestarikan dengan cara
sering ditampilkan agar dikenal dan dicintai warga kabupaten Rembang.
Dua
diantaranya berbentuk seni pertunjukan wayang, yaitu wayang bengkong dan wayang
pesisiran demikian ucap Ernantoro Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Sejarah
(Fokmas) Lasem. Dua seni tradisional tersebut terancam punah karena hampir tak
pernah dimainkan lagi di tengah kehidupan masyarakat.
Toro jelaskan
wayang bengkong diketahui berasal dari
Desa Kajar yang saat berjaya dahulu menjadi tontonan wajib saat warga mengadakan
hajat sedekah bumi, pernikahan dan khitanan. Eni adi luhung tersebut menurutnya
dimainkan hanya oleh tiga orang masing-masing memerankan tokoh bernama Mbah
bengkong, bagus panji dan Sri serta irama gamelan pengiring berasal dari mulut
mereka.
Lanjut Toro
karena tak ingin punah maka Fokmas dan aparatur Desa Kajar belum lama ini
menampilkan kesenian tersebut, selain untuk menghibur juga ditujukan sebagai
wahana untuk mengajak agar ada yang mau berpartisipasi melestarikannya.
Terlebih jika heritage kawasan kampung pecinan Karangturi nanti mulai
dilaunching. tentu seni tradisional asli Lasem juga harus dipertahankan
eksistensinya dalam kemanfaatan penunjang menunjang kunjungan wisata.
Selain itu
ada pula seni pakeliran pesisiran Laseman atau lebih dikenal dengan sebutan
Pertunjukan Wayang Kulit Pesisiran Laseman yang juga sudah tidak lagi populer
di masyarakat sambung Toro.
Masalah utamanya adalah kemajuan teknologi
dan kurangnya minat masyarakat terhadap kesenian tradisional yang tumbuh di
daerah Lasem, dimana sebagian besar anak-anak muda sekarang ini terutama mereka
yang tinggal di daerah pesisir lebih menyukai kesenian yang berbau
kebarat-baratan.
Ditambahkan,
sekarang ini kesenian daerah yang populer dan digemari masyarakat datang
berduyun-duyun menonton adalah dangdut koplo, kethoprak dan seni pakeliran
wayang kulit gaya Surakarta yang dianggap lebih berkesan sebagai wayang kulit
bernilai seni tinggi dibandingkan dengan wayang kulit pesisiran Laseman. Untuk
itu pihaknya berharap dalang setempat yang sedang moncer yakni Ki Sigid
Ariyanto sering memainkannya sehingga dapat mengangkat kembali kesenian
tradisional khas daerah pesisiran ini agar tak punah. (heru budi s)
Reaksi: |
Post a comment