Paradigma SMK Rambah Industri Harus Mampu Hasilkan Poduk
https://www.cbfmrembang.com/2016/07/paradigma-smk-rambah-industri-harus.html
Pasca mengikuti TOT selayaknya peserta segera
membimbing siswa ciptakan karya berkualitas dan berdaya saing tinggi
Rembang-Keberadaan Sekolah
Menegah Kejuruan (SMK) dengan berbagai jurusannya kini tak lagi menganut visi
menyiapkan anak didiknya siap bekerja di sektor industri, sudah saatnya harus
mampu membuat produk berkualitas yang kompetitif kala dipasarkan. Hanya saja belum
semua sekolah tenyata siap menjalankan karena masih terkendala SDM
pendidik dan siswanya, untuk itu perlu diadakan Training of Trainer/TOT atau
pelatihan untuk pelatih bagi para guru untuk selanjutnya bekal pengetahuan yang
dikuasai diajarkan pada anak didik.
Selama 3 hari terhitung Senin (27/7/2016)
sebanyak 30 orang guru asal SMK yang berbasis Tekhnologi Informartika (TI)
mengikuti TOT di SMK Umar Fatah Rembang, selain diikuti para guru lingkup
sendiri tercatat peserta berasal dari Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur dan Jakarta.
Dalam pelaksanaannya menggandeng Muh Dedi Kusawantri pengajar salah satu SMKdi
Tasikmalaya Jabar yang juga praktisi produk berbasis TI.
Kepsek SMK Umar Fatah Nur Rohmnan menjelaskan
era pembelajaran sekarang untuk sekolah kejuruan selayaknya menerapkan sistem
makerspace education inisiatif dengan sasaran setiap sekolah mampu memproduksi
alat/barang yang dibutuhkan oleh masyarakat. Guna menyikapi pemberlakuan
Kurikulum 13 pada SMK dimana didalamnya ada salah satu materi yang harus dipenuhi
adalah pengembangan desain kreatif yang diwujudkan hasil produk suatu barang.
Nur Rohman sampaikan mengapa TOT ini hanya
ditujukan kalangan guru SMK berbasis TI dikarenakan produk yang akan diciptakan
nanti oleh masing-masing sekolah adalah memangkas pengoperasian aneka barang elektronika
secara manual, digantikan benda sejenis yang terpasang hardware atau perangkat
keras dimana pengoperasiannya melalui software dari smartphone atau HP tablet.
Bisa juga membuat karya serupa produk yang sudah dipasarkan oleh perusahaan namun
berukuran lebih kecil atau lebih ringkas cara kerjanya sehingga ketika
dipasarkan berharga lebih murah masih dengan kualitas setara.
Disebutkan secara pribadi pihaknya ingin semua SMK berbasis TI bergegas menyiapkan siswanya mampu menghasilkan karya unggulan seperti halnya yang telah dilaksanakan di sekolahnya. Pasalnya sebentar lagi Direktorat Pembinaan SMK Kemendikbud memberikan TOT massal kepada semua SMK dan saat itu harus menampilkan satu produk inovasi karya siswanya. (heru budi s)
Reaksi: |
Post a comment