Pedagang Mengeluh Sepi Pelanggan Sejak Pembongkaran Jembatan
https://www.cbfmrembang.com/2016/07/pedagang-mengeluh-sepi-pelanggan-sejak.html
Pedagang Buah Sepi Pelanggan
Pamotan – Selain mengganggu
kelancaran lalu lintas, pembongkaran jembatan desa Pamotan kecamatan Pamotan
juga berimbas pada pendapatan para pedagang sekitar. Penjualan menjadi sepi
lantaran pelanggan yang datang dari luar Pamotan berkurang.
Sukinah, penjual jus yang berjualan di sisi utara jembatan mengeluh sejak dibongkarnya jembatan Pamotan, penjualannya menurun drastis. Jika dalam sehari biasanya ia memperoleh Rp.1 juta, sekarang rata-rata hanya mampu mendapat Rp.300 ribu. Pengalihan jalur kendaraan mengharuskan para pengendara memutar lewat jalan alternatif, sehingga tidak ada pengguna jalan yang lewat di depan warung jus Sukinah.
Sepinya pelanggan tidak hanya dirasakan
oleh Sukinah, para pedagang lain pun juga merasakan hal yang sama. Ngasri
misalnya, ia yang sudah 8 tahun berjualan buah di depan Masjid Al-Amin Pamotan
atau di sisi Selatan jembatan keluhkan hal yang sama. Tidak seperti sebelum
jembatan dibongkar, penjualan buah sekarang berkurang hingga 70%.
Ngasri mengatakan, dulu pelanggan Ngasri
banyak yang datang dari Jatirogo, Lasem, dan daerah lain. Namun karena mereka
enggan memutar jalur alternatif yang sekarang kondisi jalannya mulai rusak
membuat mereka tidak lagi memilih lewat jalan Pamotan.
Berkurangnya pengguna jalan tentu
mengurangi banyaknya pelanggan yang singgah sehingga pendapatan merosot. Untuk
mengatasi hal itu ada beberapa pedagang yang sempat berinisiatif untuk pindah
tempat. Namun setelah dibangunnya jembatan darurat oleh Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang beberapa waktu lalu mampu sedikit
menambah nilai penjualan.
Diharapkan, pengerjaan jembatan segera
selesai sehingga kegiatan ekonomi akan kembali stabil seperti semula. (Warih Puspita Arum)
Reaksi: |
Post a comment