Pria Paruh Baya Menghilang 16 Hari Silam
https://www.cbfmrembang.com/2016/08/pria-paruh-baya-menghilang-16-hari-silam.html
Kades Tuyuhan tunjukkan KTP Munjayin
Pancur – Bisa hidup dan
tinggal bersama suami adalah keinginan semua istri bagaimanapun kondisinya.
Namun hal ini tidak didapat oleh Kasti (60) warga desa RT 9/RW 5 desa Tuyuhan
kecamatan Pancur sejak suaminya, Munjayin (65) menghilang sekitar 16 hari yang
lalu.
Kepala desa Tuyuhan Mulyadi membenarkan
kabar tentang salah satu warganya yang hilang. Berdasarkan laporan yang ia
dapat, sekitar 16 hari yang lalu Munjayin terlihat sedang pergi menuju arah
Lasem dengan berjalan kaki bersama anak pertamanya Heriyanto (28). Karena sadar
mereka berdua memiliki gangguan mental, maka salah satu warga memberitahu Kasti
(istri Munjayin) kemudian menyusul mereka ke Lasem. Sesampainya di sana,
Munjayin dan Heriyanto tidak ditemukan. Ternyata mereka pergi ke rumah salah
satu saudaranya di Semarang. Selang satu hari, Heriyanto pulang tanpa disertai
sang ayah.
Karena kondisi psikis Heriyanto memang
tidak sehat dia tidak bisa memberi keterangan apa yang terjadi pada ia dan
ayahnya sehingga ia pulang seorang diri. Untuk memastikan kebenaran apakah ayah
dan anak ini sampai ke Semarang, salah satu perangkat desa setempat mencari
konfirmasi ke Semarang, dan saudara Munjayin membenarkan bahwa Munjayin pernah
datang bersama Heriyanto namun langsung pulang sejak itu.
Mulyadi menambahkan, Munjayin pergi dari
rumah tanpa sepengetahuan istrinya. Menurut keterangan warga yang sempat
melihat Munjayin saat itu, Munjayin pergi dengan mengenakan celana pendek, baju
motif kotak-kotak. Selain itu ciri fisik Munjayin memlikiki perawakan yang
tinggi dan kurus, rambut botak bagian depan dan panjang pada bagian belakang.
Munjayin mulai alami gangguan jiwa sejak
15 tahun silam diduga kerena himpitan ekonomi. Ditambah ia sering
sakit-sakitan, ia tidak lagi mampu bekerja. Dan sekarang satu-satunya penopang
ekonomi keluarga Munjayin adalah putri ragilnya yang bekerja sebagai buruh
swasta di Jakarta.
Sementara Kasti (istri Munjayin) kali ini
tidak bisa dimintai informasi karena kondisinya yang masih tidak stabil.
Dikatakan, setiap kali mendapat kunjungan Kasti langsung menangis
sejadi-jadinya bahkan berbuat apapun tanpa terkendali. Kasti masih sangat
berharap bisa bersama lagi dengan suaminya. (Warih Puspita Arum)
Reaksi: |
Post a comment