Santri Miliki Peluang Berdakwah Melalui Tulisan
https://www.cbfmrembang.com/2017/06/santri-miliki-peluang-berdakwah-melalui-tulisan.html
![]() |
Bupati -wakil Bupati foto bersama dengan santri |
LASEM-cbfmrembang.com, Santri memiliki peluang untuk mengembangkan tulisannya terutama tulisan kata-kata mutiara maupun kata-kata hikmah melalui Al-Qur' an dan Al-Hadist yang menjadi dasar atau referensinya.
Hal itu disampaikan Bupati Rembang H.Abdul Hafidz saat membuka kegiatan Gerakan Santri Menulis di Pondok Pesantren Al-Wahdah di desa Sumbergirang Kecamatan Lasem, Sabtu (3/6/2017).
Menurut Bupati Sudah saatnya Santri tidak sekedar mendalami ilmu agama di Pondok Pesantren saja, tetapi bisa menyebarkan ilmunya kepada masyarakat. Salah satunya mengaktualisasikan atau menyebarkan ilmu yang didapat melalui tulisan.
Menurut Bupati melalui tulisan, Santri bisa ikut mewarnai kehidupan masyarakat. Memberikan ilmu- ilmu atau ajaran yang didapat agar diketahui atau dinikmati juga oleh masyarakat dan menunjukkan bagaimana Islam sebenarnya adalah agama yang Rahmatan Lil Alamin bukan agama yang menakutkan ataupun radikal.
"Sudah saatnya gerakan menulis terus ditingkatkan untuk membentengi isu- isu negatif baik skala nasional maupun Internasional melalui Internet. Karena tulisan merupakan karya abadi yang tidak membohongi,"ujarnya.
Lebih lanjut Abdul Hafidz menuturkan bahwa menulis bukanlah suatu hal yang kuno atau ketinggalan zaman. Justru menulis bisa untuk memajukan zaman, tinggal bagaimana kemasan , metode dan pemberitaannya.
Pengasuh Ponpes Al-Wahdah Gus Ahfas Hamid Baidlowi mengatakan, menulis itu merupakan hal yang sangat penting bagi Islam. Mulai lunturnya ajaran- ajaran yang diwariskan leluhur di tengah - tengah masyarakat salah satu sebabnya karena para penerus tidak mampu melakukan dakwah melalui tulisan.
Dengan adanya kegiatan santri menulis Ia berharap para santri mulai mengerti betapa pentingnya menulis dan mereka bisa gemar menulis.
Sementara itu Ketua Panitia Agus fatkhudin Yusuf SM mengungkapkan kegiatan tersebut sebenarnya gagasan dari para ulama yakni KH Sahal Mahfudz dan KH. Ahmad Mustofa Bisri atau lebih sering dipanggil dengan Gus Mus.
Waktu itu Kiai Sahal prihatin bahwa kiai-kiai saat ini jarang menulis kitab kuning. Sehingga Kiai Sahal mendorong untuk menstimulasi tradisi menulis para santri di pesantren. Sebab, lewat tradisi menulis sesuai imbauan kiai juga merupakan pesan dakwah yang bisa dinikmati semua orang.(Mufti affandi )
Reaksi: |
Post a comment