Tepi Jalan Lingkar Sarang Yang Rusak, Tanggungjawab Pemborong
https://www.cbfmrembang.com/2020/06/tepi-jalan-lingkar-sarang-yang-rusak.html
SARANG - Gelombang tinggi yang terjadi pada pertengahan bulan Mei lalu mengakibatkan tepian jalan lingkar sarang tergerus air laut. Padahal jalan lingkar tersebut belum diserahterimakan dari pihak pemborong ke Pemerintah Kabupaten Rembang.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang ( DPU) Kabupaten Rembang Sugiharto mengatakan pengerjaan jalan lingkar tersebut merupakan tanggung jawab pemborong. Sehingga perbaikannya pun menjadi tanggungjawab pemborong karena belum melalui proses serah terima tahap kedua.
Sugiharto mengakui, tingginya gelombang air laut yang terjadi pada pertengahan bulan Mei lalu, terbilang cukup besar hingga sampai ke badan jalan. Padahal tiang pancang pada jalan lingkar tersebut setinggi 3 meter.
Melalui beberapa video ketika terjadi gelombang tinggi yang menghantam jalan lingkar Sarang pihak DPU memahami hal tersebut diluar kemampuan manusia.
"Ini kan masih masa pemeliharaan, sampai Juni. Sehingga nanti sampai serah terima yang terakhir itu harus diperbaiki dulu. Jadi ini masih menjadi tanggungan pemborong untuk tahun 2019. Memang kemarin kondisinya ekstrim, jadi nanti kita menunggu serah terima saja, " jelasnya.
Sebelum dilakukan serah terima terakhir yang rencananya pada bulan Juni ini, DPU Taru akan memeriksa seluruh kondisi jalan terlebih dahulu. Jika masih ada yang perlu untuk diperbaiki maka hal itu menjadi tanggungjawab pihak pemborong yang harus segera diperbaiki. (Rendi/Mifta)
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang ( DPU) Kabupaten Rembang Sugiharto mengatakan pengerjaan jalan lingkar tersebut merupakan tanggung jawab pemborong. Sehingga perbaikannya pun menjadi tanggungjawab pemborong karena belum melalui proses serah terima tahap kedua.
Sugiharto mengakui, tingginya gelombang air laut yang terjadi pada pertengahan bulan Mei lalu, terbilang cukup besar hingga sampai ke badan jalan. Padahal tiang pancang pada jalan lingkar tersebut setinggi 3 meter.
Melalui beberapa video ketika terjadi gelombang tinggi yang menghantam jalan lingkar Sarang pihak DPU memahami hal tersebut diluar kemampuan manusia.
"Ini kan masih masa pemeliharaan, sampai Juni. Sehingga nanti sampai serah terima yang terakhir itu harus diperbaiki dulu. Jadi ini masih menjadi tanggungan pemborong untuk tahun 2019. Memang kemarin kondisinya ekstrim, jadi nanti kita menunggu serah terima saja, " jelasnya.
Sebelum dilakukan serah terima terakhir yang rencananya pada bulan Juni ini, DPU Taru akan memeriksa seluruh kondisi jalan terlebih dahulu. Jika masih ada yang perlu untuk diperbaiki maka hal itu menjadi tanggungjawab pihak pemborong yang harus segera diperbaiki. (Rendi/Mifta)
Reaksi: |
Post a comment